Judulnya dari chatgpt btw. Lebih tepatnya gua mau ngomong tentang kotak 'ga peduli'. Banyak hal ternyata yang gua masukin ke sana, sampai gua akhirnya lupa. That's my coping mechanism. Gua iri, gua nangis, gua masukin ke sana. Gua ga ikut lomba, fomo, nangis, dan gua masukin lagi ke sana. Gua membandingkan pencapaian gua dengan orang lain, nangis, dan gua masukin ke kotak itu lagi dan lagi.
Gua udah berusaha semampu gua mencari jurnal kredibel untuk memperkuat ucapan-ucapan gua di bawah. Tapi gua tidak menemukannya. Entah gua membaca ini atau mendengar dari dokter ryu atau podcast mating game itu.
Feeling gratitude, ga semua orang bisa rasain apa yang gua rasain. Tapi lo percaya gasih bahwa dengan ngeluh terus-terusan, merasa sedih, dan gabisa move on itu juga bagian memupuk keterpurukkan itu?
Hai semua! Beberapa hari lalu kayaknya bnyk banget yang post di instagram tetang mental health. Menurut kalian broken home itu salah satu yang mengganggu mental health ga sih? Kalau menurut aku iya hehe. Yuk kita omongin secara general!
so, this afternoon i just bought a coffee, yeah typical of a gen z. Then i stalked the barista's ig and found out his blog. Thats make me realize that i missed everything, i dont write anything again. Last time i write, last year around december ((like personal journal one and handwritten)) i guess and i wrote how my life stopped, like my whole world drop down and sad and realize that i'm no one and i'm alone and i don't do anything--at that time.
This is self update post hehehehehehe *die*
Their obsession kinda hurt me, some people might feel it too. How they push us to do what they want, but in the other hand say that, "ahh, we'll support what you want to be." Manipulative, isn't it?
